Peran Komunikasi Non-Verbal Biksu pada Komunitas Buddha di Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.54082/jupin.945Kata Kunci:
Biksu Buddha, Fenomenologi, Komunikasi Non-Verbal, Perilaku KomunikasiAbstrak
Biksu memiliki cara mereka sendiri, dengan menggunakan atribut-atribut untuk berkomunikasi dengan umat dan berkomunikasi dengan khalayak lainnya sebagai bukti identitas diri sebagai seorang tokoh agama. Penelitian ini menganalisis peran komunikasi non-verbal Biksu dengan komunitas Buddha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku komunikasi non-verbal Biksu saat berkomunikasi dengan umat. Penelitian ini dilaksanakan di Vihara Sasanadipa Makassar, menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunkan pendekatan fenomenologi deskriptif. Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan menggunkan analisis data deskriptif. Penentuan informan menggunkan teknik purposive sampling yakni menentukan informan sesuai pada karakteristiknya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Biksu saat berkomuniaski dengan umat Buddha menampilkan 7 bentuk komunikasi non verbal yaitu gerakan badan dengan melakukan salam dengan marapatkan kedua telapak tangan, gerakan mata yakni menjaga pandangan mata, sentuhan dengan membatasi kontak fisik, paralanguange dengan menjaga tekanan suara, kedekatan dan ruang menjaga jarak 4 kaki dengan umat, artifak dan visualiasi tampil dengan penampilan rambut botak dan penggunaan jubah Biksu, dan terakhir waktu dengan menjadwalkan setiap aktivitas baik saat waktu dengan bertemu bersama umat. Temuan ini berkontribusi memberikan pemahaman perilaku komunikasi non-verbal dalam gaya komunikasi Biksu, yang dapat membantu umat ataupun masyarakat umum memaksimalkan komunikasi mereka Bersama Biksu. Studi ini menggarisbawahi pentingnya Impilikasi penggunaan atribut dalam komunikasi sebagai bagian upaya interpretasi lingkungan sekitar, perilaku individu, dan komunikasi interpersonal individu mampu memperkuat hubungan.
Referensi
Agus M. H. (2003). Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Apriliyanti. (2023). Analisis penggunaan komunikasi nonverbal pada persentasi kelas. Komunikasi, 2(7), 1554–1560. https://doi.org/10.58344/jmi.v2i7
Aw, Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Bernard, R., & Ryan, G. (2010). Analyzing qualitative data. Los Angeles: SAGE Publications.
Burhan, B. (2013). Metodologi penelitian sosial dan ekonomi: Format-format kuantitatif dan kualitatif untuk studi sosiologi, kebijakan publik, komunikasi, manajemen, dan pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Cangara. (2014). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Creswell, J. W. (2018). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approach. Los Angeles: SAGE Publications.
Faizah, Z. (2020). Peran tokoh agama Buddha dalam membangun kesejahteraan sosial umatnya (Studi kasus di Vihara Vadjra Bodhi Manggala Desa Kutuk, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus) [Tesis Doktoral, Fakultas Dakwah dan Komunikasi]. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43639
Hadiwijono, H. (2010). Agama Hindu dan Buddha. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Hu-manika.
Hogg, M.A. and Vaughan, G.M. (2002) Social Psychology. 3rd Edition. London: Prentice Hall.
Kartono, (2016). Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal itu. Jakarta: Raja Grafinfo
Kriyantono. (2006). Teknik praktis riset komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Group.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Analisis data kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Moleong, L. J. (2008). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyana. (2005). Ilmu komunikasi suatu pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Neuman, W. L. (2013). Metodologi penelitian sosial: Pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Jakarta: PT Indeks Permata Puri Media.
Rakhmat, Jalaluddin. (2012). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Ruben, B. D., & Stewart, L. P. (2013). Komunikasi dan perilaku manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rini, D. (2016). Literasi media berbasis kearifan lokal pada masyarakat Bali. Jurnal Studi Komunikasi, 3(3), 402-423. https://doi.org/10.25139/jsk.3i3.1538
Syukur, A. (2002). Fundamentalisme dalam agama Buddha (Suatu penelusuran awal). Unisia, 25(45), 174–181. https://doi.org/10.20885/unisia.vol25.iss45.art5
Tasunaung, N. N., Farid, M., & Bahfiarti, T. (2017). Perilaku komunikasi para pedagang lokal dalam berinteraksi dengan turis mancanegara di sepanjang pesisir Kuta Denpasar Bali. KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(2), 315–323. https://doi.org/10.31947/kjik.v6i2.5335
Tseëlon, E. (1992). Self-presentation through appearance: A manipulative vs. a dramaturgical approach. Symbolic Interaction, 15(4), 501–514. https://doi.org/10.1525/si.1992.15.4.501
Warsa, A. W., & Bahfiarti, T. (2014). Fenomenologi perilaku komunikasi suporter fanatik sepakbola dalam memberikan dukungan pada PSM Makassar. KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(1), 1–7. https://doi.org/10.31947/kjik.v3i1.564
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Laksmi Nurul Suci, Tuti Bahfiarti, Muhammad Farid

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.