Estetika Keseharian Perajin Gerabah Desa Pagerjurang Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten

Penulis

  • Dona Prawita Arissuta Program Studi Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret, Indonesia
  • Desy Nurcahyanti Program Studi Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jupin.611

Kata Kunci:

Bayat, Estetika, Gerabah, Keseharian, Pagerjurang, Perajin

Abstrak

Penelitian ini membahas tentang kehidupan dan kondisi sosial masyarakat Perajin Gerabah di Pagerjurang. Tepatnya berlokasi di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Estetika sehari-hari menjadi penekanan keseharian para Perajin Gerabah Pagerjurang. Implementasi estetika tersebut tampak dari segi cara mereka memilah dalam proses produksi dan tingkah laku keseharian. Konsep estetika yang mereka anut tidak sekedar menekankan pada tindakan fisik, tetapi juga pergumulan dengan beragam dinamika sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Peristiwa keseharian memberikan peluang untuk mengetahui konflik yang terjadi antara seni dan kerajinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep estetik menurut para Perajin Gerabah Pagerjurang. Cara berpikir mereka mempengaruhi wujud akhir dari hasil akhir. Selanjutnya lebih kompleks yakni soal relasi antara praktik seni dengan masyarakat. Irisan antara modernitas dengan pengalaman hidup pedesaan yang menyisakan ketidakmerataan dan konflik sosial di Desa Pagerjurang yang berdampak pada keseharian para Perajin Gerabah, produksi, penjualan, dan keberlangsungan tradisi gerabah di Desa Pagerjurang. Metode yang dipergunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan mereduksi dan menganalisis hasil wawancara, studi pustaka, dan secara Etnografi tinggal bersama perajin untuk mengamati, serta memperoleh data akurat. Temuan atau hasil penelitian yakni terlihatnya persilangan antara persoalan estetika dan etika keseharian di tengah masyarakat pedesaan yang terus berubah secara dinamis, dipengaruhi oleh produktivitas para perajin.

Referensi

“ Kajoran Melawan: Perlawanan Panembahan Romo Kajoran Terhadap Mataram Islam Tahun 1678-1680 ” . (n.d.).

Abakare, C. O. (2021). Kantian Ethics And The Hesc Research: A Philosophical Exploration. Predestinasi, 13(2), 79. https://doi.org/10.26858/predestinasi.v13i2.19534

Access, O. (2021). Peran sentra industri gerabah melikan dalam pengembangan kawasan pariwisata. 3, 179–188.

Bauters, M. (2019). Being Cultural Edited by Bruce MZ Cohen University of Auckland. March.

Bayat, D. I., Tengah, J., & Xv, A. (2017). Oleh : : Rizal Adi Pratama. 131–150.

Dewi, C. S. (2021). GALERI NASIONAL INDONESIA (GNI) dalam PEMBENTUKAN IDENTITAS NASIONAL: KAJIAN TENTANG PAMERAN SENI RUPA NUSANTARA, DI GNI, JAKARTA, TAHUN 2001 - 2017. Repository Institut Kesenian Jakarta, 1–295.

Fiori, M., Vesely-Maillefer, A. K., Nicolet-Dit-Félix, M., & Gillioz, C. (2023). With Great Sensitivity Comes Great Management: How Emotional Hypersensitivity Can Be the Superpower of Emotional Intelligence. Journal of Intelligence, 11(10). https://doi.org/10.3390/jintelligence11100198

Kamarusdiana, K. (2019). Studi Etnografi Dalam Kerangka Masyarakat Dan Budaya. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 6(2), 113–128. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v6i2.10975

Kearifan lokal jawa dalam wedhatama. (n.d.).

Leddy, T., & Leddy, T. (2021). Pragmatist Legacies in Aesthetics Aesthetics A Deweyan Approach to the Dilemma of Everyday Aesthetics. April, 0–15. https://doi.org/10.4000/ejpap.2273

Lehtinen, S. (2019). Paths from the Philosophy of Art to Everyday Aesthetics Edited by Oiva Kuisma, Sanna Lehtinen and Harri Mäcklin.

Magdalena, E., Natalia, D., Pranata, A., & Wijaya, N. J. (2022). Filsafat dan Estetika Menurut Arthur Schopenhauer. Clef : Jurnal Musik Dan Pendidikan Musik, 3(2), 61–77. https://doi.org/10.51667/cjmpm.v3i2.1111

Morais, L. (2023). Material and Spiritual Entanglements with Ceramics. Looking at the case of contemporary Western prac-titioners in Japan. Artis Observatio, 2(January). https://doi.org/10.11576/ao-5807

Nannini, A. (2022). Somaesthetics in Baumgarten ? The Founding of Aesthetics and the Body. 2(2), 103–118. https://doi.org/10.33134/eeja.289

Nugraha, W., Wiratama, R., Studi, P., Jawa, S., Bahasa, D., Budaya, F. I., Masyarakat, T. P., Christianto, W. N., Wiratama, R., Nugroho, A., & Tedjowirawan, A. (2020). Cerita “ Sunan Têmbayat ” sebagai Sumber Penggubahan Motif Batik Ciri Khas Desa Jarum di Kecamatan Bayat , Kabupaten Klaten. 3(1), 72–79.

Nur, C., Kristen, U., & Wacana, D. (2019). Upaya peningkatan nilai jual produk gerabah dusun pagerjurang. May 2018.

Pintra, A., & Rahmi, D. H. (2021). Transformasi Ruang pada Rumah Pengrajin Gerabah di Desa Pagerjurang, Paseban, Bayat, Klaten. ATRIUM: Jurnal Arsitektur, 7(1), 13–26. https://doi.org/10.21460/atrium.v7i1.150

Rahmat, A., & Mirnawati, M. (2020). AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal. Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 06(01), 62–71.

Ruoppa, R. (2019). John Dewey ’ s Theory of Aesthetic Experience : Bridging the Gap Between Arts and Sciences. 59–74.

Stefano, D. (2021). Di Stefano , Elisabetta ; Lehtinen , Sanna Everyday Aesthetics : European Perspectives.

Suharson, A. (2024). Regenerasi Pengrajin Gerabah Perempuan di Pundong, Kasongan, dan Bayat dalam Mempertahankan NilaiNilai Kearifan Lokal Budaya Jawa. Panggung, 34(1), 28. https://doi.org/10.26742/panggung.v34i1.2812

Suzuki, Y., & Hanzawa, K. (2022). Massed Task Repetition Is a Double-Edged Sword for Fluency Development. Studies in Second Language Acquisition, 44(2), 536–561. https://doi.org/10.1017/S0272263121000358

Vihanninjoki, V. (2021). The Aesthetics of Everyday Urban Places: A Postphenomenological Perspective (Issue March). https://doi.org/10.13140/RG.2.2.18876.16009

Zsa-Zsadilla, C. A. (2022). Peran Usaha Gerabah Dalam Upaya Mengurangi Jumlah Pengangguran Masyarakat Daerah Pagerjurang Bayat Kabupaten Klaten Tahun 2021.

Diterbitkan

05-08-2024

Cara Mengutip

Arissuta, D. P., & Nurcahyanti, D. (2024). Estetika Keseharian Perajin Gerabah Desa Pagerjurang Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten. Jurnal Penelitian Inovatif, 4(3), 1641–1454. https://doi.org/10.54082/jupin.611