Analisis Stratigrafi dan Sejarah Pengendapan Daerah Batu Ampar, Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu

Penulis

  • Hanif Kurniadi Putra Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Yogie Zulkurnia Rochmana Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jupin.547

Kata Kunci:

Batu Ampar, Geologi, Sedimen, Sejarah Pengendapan, Stratigrafi

Abstrak

Perubahan muka air laut yang terjadi pada Miosen Tengah - Pliosen menghasilkan endapan - endapan transisi dan laut dangkal. Lingkungan pengendapan yang bervariasi memerlukan pemahaman geologi yang lebih dalam terutama pada proses sedimentasi dan stratigrafi. Daerah Batu Ampar, Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu, berada pada cekungan muka busur. Wilayah Batu Ampar didominasi oleh endapan sedimen berumur Tersier dengan pemahaman geologi penelitian terdahulu belum dilakukan secara komprehensif, sehingga penelitian ini bertujuan mengetahui kronologi dan mekanisme pengendapan pada daerah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah observasi lapangan, analisis fosil dan penampang stratigrafi terukur. Data tersebut kemudian diinterpretasikan untuk pengetahui proses pengendapan dan urutan stratigrafi. Berdasarkan analisis stratigrafi pada daerah penelitian, urutan stratigrafi dari tua ke muda adalah Formasi Lemau (Tml) sebagai formasi tertua yang terendapkan pada kala Miosen Tengah, Formasi Simpang Aur (Tmps) terendapkan pada kala Miosen Akhir-Pliosen secara selaras diatas Formasi Lemau dan Aluvial (Qal) terendapkan pada kala Holosen secara tidak selaras diatas Formasi Simpang Aur. Proses sedimentasi dimulai pada kala miosen tengah dan berlanjut sampai kala resen. Pengendapan yang terjadi pada daerah penelitian ini didominasi dengan endapan-endapan lingkungan transisi pada Formasi Lemau (Tml) yang dikontrol oleh proses pasang surut air laut serta pada kala pliosen terjadi proses vulkanisme yang mempengaruhi proses sedimentasi di Formasi Simpang Aur (Tmps). Pada daerah ini juga dipengaruhi oleh aktivitas tektonik, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya struktur geologi berupa antiklin, sinklin dan sesar naik yang berkembang pada Plio-Plistosen. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi mengenai tatanan stratigrafi serta model pengendapan pada daerah Batu Ampar.

Referensi

Adam, M. D. K., & Rochmana, Y. Z. (2022). Analisis stratigrafi dan sejarah pengendapan Daerah Cibenda, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dan sekitarnya. OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan, 4(2), 69. https://doi.org/10.56099/ophiolite.v4i2.26843

Aditya N.P.H, Oke Aflatun, I. (2018). Fasies Kuarter Vulkanik Daerah Pagar Jati dan Sekitarnya, Kab.Bengkulu Tengah, Bengkulu. Komunikasi Fisika Indonesia, 15(02), 98–104.

Alam, S. (2019). Analisis Deret Waktu dalam Korelasi Stratigrafi: Studi Kasus Formasi Subang, Jawa Barat. Journal of Geological Sciences And Applied Geology.

Ambarisa, A. O., Sutriyono, E. (2024). Studi Deformasi Tektonik Daerah Muara Sahung, Kabupaten Kaur, Bengkulu. Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, 22(April).

D.G. Elcofa, Y.Z. Rochmana, E.W.D. Hastuti, M. A. K. G. (2022). Identifikasi Suksesi Delta Formasi Muaraenim Atas Daerah Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Journal of Geology Sriwijaya, 2, 1–9.

Hibatullah, K. N., & Rochmana, Y. Z. (2024). Stratigraphic Analysis and Depositional History of Kubang Area, Cianjur Regency, West Java. Jurnal Geosains Dan Remote Sensing. https://doi.org/10.23960/jgrs.ft.unila.189

Marbun, A. G., Sutriyono, E. (2022). Analisis Struktur Geologi Daerah Renah Gajah Mati I, Kabupaten Seluma, Bengkulu. JP Jurnal Pertambangan, 6(1), 14–18.

Maulia, D., & Idarwati, I. (2023). Macrofossil Characteristics and Bathymetric Environment of Sumber Makmur Village, Muara Sahung, Kaur, Bengkulu. Journal of Earth and Marine Technology (JEMT), 4(1), 18–28. https://doi.org/10.31284/j.jemt.2023.v4i1.4651

Mentari, S. G., Winantris, W., & Jurnaliah, L. (2023). Paleoenvironment of the Miocene Lemau Formation Based on the Palynology Analysis in Seluma, Bengkulu. Jambura Geoscience Review, 5(1), 33–41. https://doi.org/10.34312/jgeosrev.v5i1.17150

Pangaribuan Winantris, L. F. (2023). Paleoenvironment Formasi Lemau Bengkulu Berdasarkan Data Palinologi. Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, 21(April).

Ramadani, M., Rochmana, Y.Z., E. W. D. H. (2023). Analisis Stratigrafi Dan Sejarah Pengendapan Daerah Rantau Sialang, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. AVoER 15, 10–11.

Rohmana, R. C., & Achmad, A. (2019). Analisis Sedimentologi dan Stratigrafi untuk Rekonstruksi Model Lingkungan Pengendapan : Mengungkap Proses Pembentukan Formasi Tapak , Abstrak Objek studi difokuskan pada Formasi Tapak yang terendapkan pada Miosen Akhir – Pliosen Akhir di Sub-Cekungan Ban. Jurnal Geoscience Dan Teknologi, 2 no.3(58), 126–134.

Silalahi, I. R., & Adisaputra. (2018). the Occurrence of Quaternary Index Fossil of Planktonic Foraminifera in the Bengkulu Waters, Westcoast Sumatera. Jurnal Geologi Kelautan, 16(1), 25–36.

Wiguna, T. (2021). Rekonstruksi Paleobatimetri Dan Penentuan Batas Pengendapan Berdasarkan Kelimpahan Foraminifera: Studi Kasus Pada Sedimen Inti So189/2-04Kl Di Cekungan Bengkulu. Oseanika : Jurnal Riset Dan Rekayasa Kelautan, 2(1), 31–37. https://doi.org/10.29122/oseanika.v2i1.4866

Diterbitkan

05-08-2024

Cara Mengutip

Putra, H. K., & Rochmana, Y. Z. (2024). Analisis Stratigrafi dan Sejarah Pengendapan Daerah Batu Ampar, Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu . Jurnal Penelitian Inovatif, 4(3), 1515–1526. https://doi.org/10.54082/jupin.547