Kajian Etnomedisin Tanaman Obat Anti-Hipertensi di Desa Ngaran Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

Penulis

  • Blegoh Iwan Santoso Magister Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia
  • Kintoko Kintoko Magister Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jupin.539

Kata Kunci:

Desa Ngaran Kaligesing, Etnomedisin, Hipertensi, Kualitatif, Kuantitatif

Abstrak

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan global yang semakin meningkat, termasuk di Indonesia. Berbagai faktor risiko berkontribusi terhadap terjadinya hipertensi, seperti gaya hidup tidak sehat, faktor genetik, dan kondisi medis tertentu.Pengobatan hipertensi konvensional umumnya mengandalkan obat-obatan kimia. Namun, penggunaan obat-obatan kimia seringkali menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, masyarakat masih mencari alternatif pengobatan yang lebih aman dan alami, salah satunya melalui pemanfaatan tanaman obat.Desa Ngaran, Kaligesing, Purworejo, memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk berbagai jenis tanaman obat. Masyarakat desa telah memiliki pengetahuan tradisional tentang penggunaan tanaman obat untuk berbagai macam penyakit, termasuk hipertensi. Tujuan dari penelitian ini memberikan informasi etnomedisin seperti mengelompokan jenis tanaman obat anti-hipertensi,mengelompokkan yang menggunakan,merekomendasikan dan mengetahui tanaman obat anti-hipertensi. Sebanyak 95 responden dari 3 Dusun di desa ngaran kaligesing yang diperoleh dengan snow ball sampling kemudian di wawancarai secara semi-terstruktur dan pertanyaan terbuka tertutup dengan kuesioner. Dari data yang telah didapat dianalisi dengan parameter relative frequency of citation (RFC), Fidelity level (FL), Use Value (UV), dan Rasio Kesepakatan Informan ( RKI ). Didapat data 20 spesies dari 15 famili yang digunakan untuk pengobatan hipertensi dan 3 tanaman obat anti-hipertensi yang paling banyak menyebut,  menggunakan dan merekomendasikan buat menurunkan tekanan darah tinggi di desa ngaran kaligesing yaitu seledri, mentimun dan salam. Bagian tanaman yang paling banyak digunakan adalah daun (60%), Sebagian besar disiapkan dengan cara direbus (65%), cara menggunakan sebagaian besar diminum (70%), dalam penelitian ini data asli dibandingkan dengan jurnal nasional dan internasional untuk membandingkan penggunaan obat dan mendapatkan beberapa spesies tanaman baru. Satu spesies tanaman obat belum ditemukan literatur ilmiah sebagai obat anti-hipertens, 5 spesies sudah pernah diuji klinik sementara 14 spesies sudah diuji preklinik dengan hewan uji  atau in vitro.

Referensi

Nurhikmawati, Ananda, S. R., Idrus, H. H., Wisudawan, & Fattah, N. (2020). JUrnal Hipertensi IJH Penerbit : Yayasan Citra Cendekia Celebes. Indonesian Journal of Health, 1(November).

Kasmawati, H., Ihsan, S., & Suprianti, R. (2019). Kajian Etnomedisin Tumbuhan Obat Tradisional Suku Muna Desa Oe Nsuli Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Pharmauho:Jurnal Farmasi, Sains, Dan Kesehatan, 5(1). https://doi.org/10.33772/pharmauho.v5i1.8997

Saranani, S., Himaniarwati, H., Yuliastri, W. O., Isrul, M., & Agusmin, A. (2021). Studi Etnomedisin Tanaman Berkhasiat Obat Hipertensi di Kecamatan Poleang Tenggara Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 7(1), 60–82. https://doi.org/10.35311/jmpi.v7i1.72

Efriani, E., Dewantara, J. A., Utami, D., & Listyaningrum, I. (2020). Ekologi Tradisional Dayak Tamambaloh. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(3), 503–514. https://doi.org/10.14710/jil.18.3.503-514

Fadila, M. A., Ariyanti, N. S., & Walujo, E. B. (2020). Etnomedisin Tetumbuhan Obat Tradisional Suku Serawai di Seluma, Bengkulu. PENDIPA Journal of Science Education, 4(2), 79–84. https://doi.org/10.33369/pendipa.4.2.79-84

Khuluq, H., Zukhruf, N., Cahyani, T., Stefani, A., Fitriyati, L., Majidah, K., Dwi, B., & Yuliana, J. (2021). Etnomedisin Obat Hipertensi di Kabupaten Kebumen. Jurnal Kesehatan, 14(1), 59–67. https://doi.org/10.23917/jk.v14i1.13898

Putri, M. A., Yuliawati, K. M., & Kodir, R. A. (2020). Bioprospeksi Potensi Aktivitas Sitotoksik Gandasoli Hutan (Hedychium roxburghii BI) Berdasarkan Studi Kemotaksonomi Genus Hedychium spp. Prosiding Farmasi, 6(2), 285–292.

Sesrianty, V., Amalia, E., Fradisa, L., & Arif, M. (2020). Pemberian Edukasi Tentang Pencegahan Hipertensi Di Posyandu Lansia Cendrawasih Bukittinggi. Jurnal Abdimas Kesehatan Perintis, 1(2), 50–54.

Sholichah, L., & Alfidhdhoh, D. (2020). Ethnobotany of the Wild Plant as a Food Crop in Mendiro Village, Wonosalam District, Jombang. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 25(1), 111–117. https://doi.org/10.18343/jipi.25.1.111

Siddique, Z., Ahmed, H. M., Hussein, K. N., Hassan, K. I., & Meena, B. I. (2022). Herbal medicinal uses and their practices in human health care and livestock from district Haripur, Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan. Veterinary Medicine and Science, 8(6), 2683–2695. https://doi.org/10.1002/vms3.948.

Diterbitkan

05-08-2024

Cara Mengutip

Santoso, B. I., & Kintoko, K. (2024). Kajian Etnomedisin Tanaman Obat Anti-Hipertensi di Desa Ngaran Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Inovatif, 4(3), 1489–1498. https://doi.org/10.54082/jupin.539