Penerapan Algoritma Clustering K-Medoids pada Penyebaran Penyakit Demam Berdarah di Kota Palopo

Abstrak

Penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi melalui gigitan nyamuk betina jenis Aedes Aegypti yang membawa virus Dengue saat menghisap darah manusia. Pemerintah daerah harus meningkatkan kecepatan pencegahan dan penanganan kasus DBD di wilayahnya. untuk menekan angka kematian akibat penyakit ini. Kecepatan penanganan kasus DBD adalah salah satu kunci untuk meningkatkan angka kesembuhan. Maka dari itu, Dinas Kesehatan Kota Palopo memerlukan adanya pengelompokkan data penyakit DBD pada tahun – tahun sebelumnya untuk lebih mudah mengetahui daerah mana yang masuk pada cluster tertinggi sehingga membutuhkan penanganan yang lebih serius. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Dinas Kesehatan Kota Palopo yaitu data kasus penyakit DBD tahun 2021, 2022, dan 2023.  Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengelompokkan Kecamatan mana di Kota Palopo yang mengalami tingkat penyebebaran penyakit DBD dengan cluster tinggi maupun cluster rendah yang berguna sebagai masukan bagi pemerintah Kota Palopo untuk menangani kasus DBD. Dalam penelitian data diolah dengan menggunakan Algoritma K-Medoids yang merupakan salah satu bagian dari Algoritma clustering yang dapat memecahkan dataset dengan mengelompokkan objek – objek berdasarkan kemiripannya, dan menggunakan tools rapidminer untuk pengujian hasil perhitungan dari algoritma k-medoids. Hasil yang didapatkan dari proses dan pengujian algoritma K-Medoids pada dataset penelitian adalah 5 kecamatan dengan Cluster tertinggi yaitu kecamatan Kecamatan Wara, Wara Timur, Wara Utara, Bara, dan Wara Barat, sedangkan dan 4 Kecamatan yang masuk pada Cluster terendah Wara Selatan, Mungkajang, Telluwanua, Sendana.