Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Remaja Putri Mengenai Pemberian Tablet Tambah Darah sebagai Tindakan Pencegahan Stunting di SMP Kristen Hidup Baru
DOI:
https://doi.org/10.54082/jupin.343Kata Kunci:
Pengetahuan, Sikap, Stunting, Tablet Tambah DarahAbstrak
Stunting merupakan masalah gizi yang banyak dialami oleh balita diseluruh dunia terutama di Indonesia. Salah satu faktor penyebab stunting adalah anemia pada remaja putri. Meskipun sebagian besar remaja mengetahui bahwa konsumsi TTD dapat mengatasi anemia, hubungannya dengan pencegahan stunting masih perlu diperkuat, oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap remaja putri mengenai pemberian tablet tambah darah (TTD) sebagai tindakan pencegahan stunting di SMP Kristen Hidup Baru. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisa diskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri dengan kisaran usia 12 sampai 16 tahun di SMP Kristen Hidup Baru dengan jumlah sampel 32 orang, Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data primer adalah dengan menggunakan kuesioner. Dari hasil penelitian didapati bahwa remaja putri SMP Kristen Hidup Baru memiliki pengetahuan yang baik sebesar dengan presentasi sebesar 59.4%, remaja putri dengan pengetahuan cukup sebesar 18.75% dan remaja putri dengan pengetahuan kurang sebesar 21.9%. Meskipun pengetahuan dan sikap remaja putri terkait konsumsi TTD tergolong baik, analisa koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang signifikan sangat rendah dengan (p<0,5) dimana p value 0.088.
Referensi
AzwarSaifuddin. (2011). Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
FahmiKurniaEim. (2010). Perbedaan Motivasi Berprestasi Pda Remaja Awal (12-15) yang tinggal Di Panti Asuhan dan di rumah. Perpustakaan Universitas Airlangga, 8.
HakimL. (2022). Psikologi Sosial . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Imanuelle T SiampaAulia.Wahyuni. (2022). Upaya Pencegahan Stunting melalui edukasi dan pemberian tablet tambah darah pada sasaran kunci di desa. Pengabdian Masyarakat 3(2),, 174-183.
Kemenkes. (2020). Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri. https://promkes.kemkes.go.id/pub/files/files283TTD_REMATRI_OK2.pdf
Kemenkes. (2021). www.upk.kemkes.go.id. https://upk.kemkes.go.id/new/4-gejala-stunting-yang-harus-diwaspadai
Kemenkes. (2023). www.ayosehat.kemkes.go.id. https://ayosehat.kemkes.go.id/buku-pedoman-penatalaksanaan-pemberian-tablet-tambah-darah
KhunSThomas. (1962). The Structure of Scientific Revolutions. Leiden: Instituut Voor Theoretische Biologie.
KuhnSamuelThomas. (2002). The Structure of Scientific Revolutions Peran Paradigma dalam Revolusi Sains. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
MursitiTiti. (2016). Perilaku Makan Remaja Putri Anemia dan Tidak Anemia Di SMA Negri Kota Kendal. E-Journal UNDIP.
N.K.Y.Lestari.Dwi, et all.D.M.Ari. (2023). Penerapan Program Penanggulangan Stunting: Pemberian Edukasi Dan Tablet Tambah Darah(TTD) Untuk Mencegah Anemia Pada Remaja Putri. Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat 6(1),, 7-12.
NotoadmodjoS. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Moudy Hutapea, Nurhayati Siagian

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.