Potret Keeleganan Tata Cara Makan pada Akun TikTok @vindyleetiktok

Penulis

  • Risa Kartika Rifqi Magister Ilmu Susastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
  • Maria Regina Widhiasti Magister Ilmu Susastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jupin.323

Kata Kunci:

Ettiquete of Eating, Habitus, Konstruksi Identitas

Abstrak

Kehadiran platform TikTok mendorong pengguna untuk memproduksi konten berdasarkan minat dan ketertarikannya. Fenomena ini berimplikasi pada menjamurnya tontonan yang disuguhkan dan dikonsumsi oleh para pengguna TikTok, tidak terkecuali dengan sektor praktik kuliner. Kebebasan akses dalam TikTok begitu luas membentuk persepsi kritis terhadap tata cara makan. Hal itu menjadi landasan ide kreatif oleh content creator Vindy Lee (@vindyleetiktok) untuk mengunggah berbagai video mengenai cara makan tetap slay meskipun terkadang kuliner yang disajikan bukan terkategori sebagai fancy food. Dari latar belakang tersebut, maka permasalahan yang akan diteliti yaitu bagaimana identitas dikonstruksikan melalui makanan dan bagaimana potret kebiasaan dalam tata cara makan yang memasukkan unsur keeleganan dengan mengambil studi kasus akun TikTok @vindyleetiktok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi identitas melalui makanan dan potret keeleganan tata cara makan yang dilakukan oleh akun TikTok @vindyleetiktok. Metodologi studi kasus yang bersifat kualitatif diimplementasikan sebagai metode penelitian ini. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa makan makanan dengan cara elegan ternyata tidak selalu berhubungan dengan fancy food atau makanan mahal yang biasa ditemukan di restoran mewah. Makanan lokal seperti nasi padang dan pecel lele juga mampu dinikmati dengan bergaya #tetapslay, anggun, dan elegan. Cara menikmati makanan kuliner lokal dapat merefleksikan budaya dan identitas suatu daerah.

Referensi

Bauscherhepp. https://deepplate.bauscherhepp.com/blog/the-basics-of-the-fish-knife#:~:text=The%20History%20of%20the%20Fish,different%20sets%20of%20specialized%20flatware. Diakses Tanggal 14 Juli 2023, Pukul 15.00 WIB.

Cang, V. (2015). That Was Good’: Eating, Drinking and the Etiquette of Slurping in Japan. Food & Communication: Proceedings of the Oxford Symposium on Food and Cookery, 122-130.

Cecariyani , S. A., & Sukendro , G. G. (2019). Analisis Strategi Kreatif dan Tujuan Konten Youtube (Studi Kasus Konten prank Yudist Ardhana). Prologia, 2, 495502.

Falah, R. R., Hartati, & MS, L. Z. (2019). Hadis Menjilati Jari Setelah Makan Perspektif Ma'an Al-Hadith. Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan alHadis, 129-146.

Fischler, C. (1988). Food, self and identity. Social Science Information, 275-292.

Hakoda, H., & Ushida, K. (2013). Dinner metaphor interface: operating your computers with a knife and fork. In Proceedings of the 2013 ACM international conference on Interactive tabletops and surfaces, 373-376.

Hammado, N. (2021). Panduan Praktikum Dasar Kuliner.

Hanadya, D., Agustin, A., & Auliana, N. U. (2022). Pelatihan Table Manners Mahasiswa Politeknik Darussalam Authors. PaKMas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 152-158.

Kirkwood, K. (2018). Integrating digital media into everyday culinary practices. Communication Research and Practice, 277-290.

Kittler, P.G., Sucher, K.P., & Nelms, M.N. (2012). Food and culture (6th ed.). Belmont, CA: Wadsworth.

Lee, C. (2015). Eat; Therefore I Am: Constructing Identities Through Food. Canada: University of Toronto.

Li, Y. (2016). The Comparison of Chinese and Western Table Manners . Atlantis Press, 505-508.

Mariyati, T., Sri Ariyani, L. P., & Atmadja, N. B. (2016). Panyelaman: Merawat Kerukunan Antarumat Agama Melalui Dialog Kuliner (Studi Kasus Di Desa Melaya, Melaya, Jembrana, Bali). SEMINAR NASIONAL PENELTIIAN INOVATIF (SENARI), 709-720.

Mintosih, S., & Y, S. (2019). Tradisi dan kebiasaan makan pada masyarakat tradisional di Kalimantan Barat. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Misnawati, D. (2019). Kajian Simbolisme Kuliner Mpek Mpek dalam Interaksi Sosial Masyarakat Palembang. Jurnal Vokasi Indonesia, 7(1), 8.

Ningtyas, E. (2015). Pierre bourdieu, language and symbolic power. Poetika: Jurnal Ilmu Sastra, 3(2).

Parveen, R. (2016). Food to remember: culinary practice and diasporic identity. Oral History, 47-56.

Rozin, P. (1980). Human food selection: why do we know so little, and what can we do about it?. International journal of obesity, 333-337.

TikTok. https://www.tiktok.com/discover/most-popular-food-videos?lang=en. Diakses Tanggal 26 Maret 2024, Pukul 21.40 WIB.

Tomlinson, J. (2007). Globalization and Cultural Analysis. In Held, D., & MacGrew, A. (Eds.), Globalization Theory: Approaches and Controversies. Cambridge: Polity.

Wijaya, Y. P. (2009). Fakta Ilmiah Tentang Keharaman Babi.

Woodward, K. (1999). Identity and Difference. London: Sage Publication

Diterbitkan

09-04-2024

Cara Mengutip

Rifqi, R. K., & Widhiasti, M. R. (2024). Potret Keeleganan Tata Cara Makan pada Akun TikTok @vindyleetiktok. Jurnal Penelitian Inovatif, 4(2), 375–386. https://doi.org/10.54082/jupin.323

Terbitan

Bagian

Artikel