Identifikasi Jamur Aspergillus Sp pada Roti Tawar Setelah Melewati Masa Kadaluarsa Selama Tiga Hari di Daerah Antang Kota Makassar

Penulis

  • Marlina Lisu D-III Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Megarezky, Makassar, Indonesia
  • Hartati Hartati D-III Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Megarezky, Makassar, Indonesia
  • Sulfiani Sulfiani D-III Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Megarezky, Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jupin.190

Kata Kunci:

Aspergillus flavus, Aspergillus fumigatus, Aspergillus niger, Roti Tawar

Abstrak

Roti tawar merupakan pangan yang banyak dikonsumsi manusia sebagai pengganti nasi. Roti tawar dapat bertahan tidak lebih dari seminggu sehingga mudah ditumbuhi oleh mikroorganisme seperti jamur. Roti tawar kadaluarsa ini didapatkan dari salah satu toko di Daerah Antang Kota Makassar. Jamur yang biasanya mengkontaminasi roti tawar adalah Aspergillus sp yaitu jamur yang mampu menghasilkan aflatoksin yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat jamur Aspergillus flavus, Aspergillus niger dan Aspergillus fumigatus pada roti tawar yang telah kadaluarsa selama tiga hari. Penelitian ini bersifat deskriptif. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 10 roti dari lima merk roti tawar yang berbeda, diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada roti tawar yang telah kadaluarsa selama tiga hari ditemukan adanya pertumbuhan jamur Aspergillus flavus, Aspergillus flavus dan Aspergillus fumigatus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada roti tawar yang telah kadaluarsa selama tiga hari ditemukan adanya jamur Aspergillus sp, yaitu jenis Aspergillus flavus, Aspergillus niger dan Aspergillus fumigatus.

Referensi

BPOM. 2021. Laporan Tahunan Balai Besar POM Di Makassar. Badan POM Makassar. 021(133):1–233.

Hakim, Luqmanul. Rikhsan, Kurniatuhadi dan Rahmawati. 2020. Karakteristik Fisiologis Jamur Halofilik Berdasarkan Faktor Lingkungan Dari Sumur Air Asin Di Desa Suak, Sinting, Kalimantan Barat. Jurnal Biologi Makassar. 5(2) : 227-232.

Hasanah, Uswatun. 2017. Mengenal Aspergillosis, Infeksi Jamur Genus Aspergillus. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera.15(2):76–86. doi: 10.24114/jkss.v15i2.8777.

Jamilah, dan Khaerunnisa. 2019. Aplikasi Tepung Kelapa Dalam Produk Roti Manis (Application Of Coconut Flour In Sweet Bread Product). BBIHPM. Jurnal Industri Hasil Perkebunan 14(1):1. doi: 10.33104/jihp.v14i1.4240.

Jirna, I. Nyoman. 2019. Uji Angka Kapang Khamir Dan Identifikasi Aspergillus Species Pada Jamu Kunyit Di Denpasar Selatan. Meditory : The Journal of Medical Laboratory 7(1):17–26. doi: 10.33992/m.v7i1.642.

Kristin, Repita, Rahmawati, dan Mukarlina. 2020. Inventarisasi Jamur Makroskopis Filum Ascomycota Di Kawasan Universitas Tanjungpura Pontianak Kalimantan Barat. Jurnal Protobiont 9(1):36–40. doi: 10.26418/protobiont.v9i1.40555.

Mizana, Khaira Dina, Suharti Netty, dan Amir Arni. 2016. Artikel Penelitian Identifikasi Pertumbuhan Jamur Aspergillus Sp Pada Roti Tawar Yang Dijual Di Kota Padang Berdasarkan Suhu Dan Lama Penyimpanan. Jurnal Kesehatan Andalas 5(2):355–60.

Nikmah, Miftakhul. 2018. Pemeriksaan Mikrobiologi Sampel Makanan Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan 10(3):283–90.

Sulastina, Nur Afni. 2020. Analisis Jamur Kontaminan Pada Roti Tawar Yang Dijual Di Pasar Tradisional. Jurnal ’Aisyiyah Medika 5(1):122–30. doi: 10.36729/jam.v5i1.318.

Syarifuddin Arie Nur. 2017. Identifikasi Jamur Aspergillus Sp Pada Roti Tawar Berdasarkan Masa Sebelum Dan Sesudah Kadaluarsa. Jurnal Kesehatan.

Thristy, Isra, dan Yahwardiah Siregar. 2016. Aspergillus fumigatus Pada Sputum Penderita Batuk Kronik Menggunakan Metode PCR Dan Kultur Aspergillus fumigatus in Sputum of Patients with Chronic Cough Using PCR and Culture Method. Mkb 48(5):78–83.

Diterbitkan

09-08-2023

Cara Mengutip

Lisu, M., Hartati, H., & Sulfiani, S. (2023). Identifikasi Jamur Aspergillus Sp pada Roti Tawar Setelah Melewati Masa Kadaluarsa Selama Tiga Hari di Daerah Antang Kota Makassar. Jurnal Penelitian Inovatif, 3(2), 465–470. https://doi.org/10.54082/jupin.190