Analisis Teknik Storytelling Youtuber Perempuan Indonesia Konten Horor
DOI:
https://doi.org/10.54082/jupin.1898Kata Kunci:
Konten Horror, Media Digital Indonesia, Storytelling, Youtuber PerempuanAbstrak
Menjadi youtuber adalah salah satu profesi yang diinginkan, karena mendatangkan banyak uang. Di Indonesia, profesi youtuber makin marak. Salah satunya, youtuber bergenre horor. Di Indonesia, profesi youtuber dengan genre horor, banyak dikuasai oleh laki-laki. Tetapi empat perempuan Indonesia berikut ini, merupakan youtuber genre horor yang populer. Karena memiliki penonton dengan jumlah 7.14M hingga 12.6M, serta jumlah video yang diunggah mulai dari 729 video hingga 2.2K video. Mereka adalah Nessie Judge, Jurnal Risa, Nadia Omara, dan Sara Wijayanto. Keempatnya memiliki kemampuan storytelling dan memanfaatkan elemen storyelling, membuat storytelling berkesan ketika dilakukan, dan implementasi tehnik storytelling. Peneliti mencoba untuk melihat teknik storytelling yang digunakan untuk menemukan ciri khas keempat youtuber dalam berbagi cerita horor dengan penontonnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mengandalkan kecenderungan video yang ditampilkan keempat youtuber tersebut. Nessie Judge mengandalkan riset yang detail dan lengkap sebelum melakukan storytelling. Risa dalam Jurnal Risa hanya melakukan penelusuran yang mengandalkan penglihatan dan terhubung dengan mahluk gaib. Nadia Omara melakukan storytelling secara ekspresif, bersemangat, dan mengandalkan logat Riau ketika melakukan storytelling. Nadia Omara memanggil penonton videonya dengan sebutan ‘wawak’. Sementara Sara Wijayanto selain mengandalkan kemampuan indigonya untuk mengetahui kehadiran mahluk gaib yang disebutnya ‘sosok’. Sara juga mampu mengembalikan sosok ke jalan yang benar, lepas dari pengaruh buruk mahluk gaib yang jahat. Dari empat youtuber, hanya Jurnal Risa dan Sarah Wijayanto memanfaatkan orang-orang populer untuk menemaninya melakukan penelusuran di tempat-tempat angker dan seram. Semua proses storytelling dilakukan oleh youtuber, tetapi muatannya berbeda-beda, sehingga menghadirkan ciri khas yang menarik bagi youtuber genre horor di Indonesia. Penelitian ini penting untuk memperlihatkan kontribusi kreator Perempuan dalam industry konten horror digital di Indonesia.
Referensi
Alexander, B. (2011). The New Digital Storytelling : Creating Narratives With New Media. Praeger.
Aliyah, S. (2011). Pengaruh Metode Storytelling dengan Media Panggung Boneka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menyimak dan Berbicara Anak Usia Dini. (Tesis). Sekolah Pasca Sarjana, UPI, Bandung.
Anderson, D. (2019). Storytelling : Manipulation of The Audience – Learn How to Skyrocet Your Personal Brand and Online Business Using The Power of Social Media Marketing, Including Instagram, Facebook and Youtube. Amazon Digital Services LLC. Https://www.amazon.com/Storytelling-Manipulation-Skyrocket-Marketing-Including-ebook/dp/B07SQtR2B5
Asmadi, Muhammad. (2019, 6 Mei). Mengenal Storytelling dan Teknik Menyajikannya. Diakses pada 20 Juli 2025, pukul 20.00 WIB, pada link https://gcomm.id/artikel/storytelling/
Baskoro, Adi. (2009). Panduan Praktis Searching di Internet. Jakarta : PT. Trans Media.
Bordwell, David. Thompson, Kristin. Smith, Jeff. (2024). Film Art : An Introduction, 13 thEditon. USA : McGraw Hill.
Bunanta, M. (2005). Buku, Dongeng, dan Minat Membaca. Jakarta : Pustaka Tangga.
Creswell, John W. (2012). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Wixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Eqi, Ana Astuti, Sunardi, Joko Nurkamto. (Mei 2014). Pengaruh Metode Pembelajaran Role Play Dan Story Telling Berbantuan Video Terhadap Ketrampilan Berbicara Bahasa Inggris Ditinjau Dari Motivasi Belajar. Jurnal Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran, Vol 2, No. 3, hal 393 – 414.
Fog, K., Budzt, C., Munch, P., & Blanchette, S. (2010). Storytelling : Branding in Practise (2nd ed.). Springer.
Hadi, Sutrisno. (2015). Metodologi Riset. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Indriani, Wiwik., Cynthia, Riche Johan., Agustina, Susanti. () Konstruksi Program Storytelling (Studi Kasus Pada Komunitas Dongeng Bengkimut di Pustakalana Children’s Library). Universitas Pendidikan Indonesia – Education.
J., Lexy, Moleong. (2021). Metodologi Penelitian Kulaitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Narbuko, Chalid. Achmadi, Abu. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara
Nasrullah, Rulli. (2015). Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Nur, Rosyda, Fauziyah. (2022). Storytelling : Pengertian, fungsi, Manfaat Struktur, dan Prosesnya. Diakses pada 20 Juli 2025, pukul 19.30 WIB pada link https://www.gramedia.com/best-seller/story-telling/?srsltid=AfmBOoq9y_SMmtVQUvJ8GTH_19X_zTCok0tcYpysdiJYoyGk6mBk6a8N
Pellowski, Anne. (1991). The Word of Storytelling. A Practical Guide To The Origins, Development, and Applications of Storytelling. Edition : Revised, Expanded, Subsequent. USA : Hw Wilson Co.
Rahaldi, Idho. (2017, 17 Januari, Pukul 08.02 WIB.). 7 Youtuber Wanita Kreatif dan Populer di Indonesia. Diakses pada tanggal 14 Juli 2025, pukul 14.00 WIB dari : https://www.dream.co.id/stories/7-youtuber-wanita-kreatif-dan-populer-di-indonesia-170116w.html
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan RND. Bandung : Alfabeta.
Supintou, Aulia. (2020, 10 Oktober, Pukul 18.19 WIB). Merinding, 7 Youtuber Perempuan Indonesia Ini Suguhkan Konten Mistis. Diakses pada tanggal 14 Juli 2025, Pukul 21.00 WIB dari https://www.idntimes.com/hype/entertainment/youtuber-perempuan-indonesia-ini-suguhkan-konten-mistis-00-bctg9-qd15k1
Sumi, K. (2010). Learning story marketing through practical experience of story creation system. In R Aylett, M. Lim, S. Louchart, P. Petta, & M. Riedl. (Eds.), Interactive Storytelling : Third Join Conference on Interactive Digital Storytelling, ICIDS 2010, Edinburgh, UK, November 1-3, 2010:proceedings (pp. 98-110). Springer.
Wulandari, Trisna. (2022, 05 November, Pukul 21.00 WIB). Kenapa Orang Suka Konten Horor? Begini Penjelasannya - detikEdu. Diakses pada tanggal 18 Juli 2025, pukul 21.00 WIB dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6389245/kenapa-orang-suka-konten-horor-begini-penjelasannya
Z., Agnes Yonatan. (2025, 9 Maret, Pukul 09.00 WIB). Indonesia Masuk Jajaran Pengguna YouTube Terbanyak Di Dunia. Diakses pada tanggal 13 Juli 2025, pukul 20.00 WIB dari : https://goodstats.id/article/indonesia-masuk-jajaran-pengguna-youtube-terbanyak-di-dunia-2025-7Cvdz
https://id.wikipedia.org/wiki/Nessie_Judge
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Kurniawaty Yusuf, Lina Anggraeni

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.



