Hubungan Aktivitas Pemuridan, Pelaksanaan Amanat Agung Matius 28:19-20 dengan Pertumbuhan Rohani Jemaat GBI Manna Bengkulu
DOI:
https://doi.org/10.54082/jupin.187Kata Kunci:
Aktivitas Pemuridan, Amanat Agung, Pertumbuhan RohaniAbstrak
Keberlangsungan proses pemuridan hanya dalam waktu yang singkat, sehingga proses pemuridan yang terjadi tidak efektif hal ini, mengakibatkan jemaat yang dimuridkan tidak taat dan setia akan kebenaran firman Tuhan yang telah diajarkan, kebenaran firman Tuhan yang mereka dengar hanya sebatas pengetahuan saja sehingga program misi amanat agung belum dapat dijalankan dengan maksimal dikarenakan pemahaman tentang misi yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas pemuridan dan pelaksanaan amanat agung berdasarkan Matius 28:19-20 dengan pertumbuhan rohani jemaat di Gereja Bethel Indonesia Manna Bengkulu. Aktivitas pemuridan adalah proses membimbing dan mengajar seorang yang lahir baru didalam Kristus bertumbuh mencapai kedewasaan rohani. Pertumbuhan rohani jemaat menjadi hal penting dalam pelayanan, dimana aktivitas pemuridan dan pelaksanaan amanat agung memiliki peran penting dalam menghasilkan pertumbuhan rohani jemaat untuk terus menjadi serupa dengan Kristus. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survey dengan teknik korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat dan searah antara pelaksanaan aktivitas pemuridan dengan pertumbuhan rohani jemaat dengan nilai korelasi 0.830. Demikian juga terdapat hubungan yang sangat kuat dan searah antara pelaksanaan amanat agung dengan pertumbuhan rohani jemaat dengan nilai korelasi 0.766. Bahkan ketika kedua variabel tersebut digabung terdapat hubungan yang sangat kuat dan searah dengan pertumbuhan rohani jemaat di GBI Manna Bengkulu dengan nilai korelasi 0.844. Kesimpulan penelitian ini adalah aktivitas pemuridan dan pelaksanaan amanat agung memiliki keeratan hubungan dengan pertumbuhan rohani jemaat di GBI Manna Bengkulu sehingga aktivitas pemuridan dan pelaksanaan amanat agung perlu mendapat perhatian khusus dalam pelaksanaanya, khususnya untuk meningkatkan pertumbuhan rohani jemaat GBI Manna Bengkulu.
Referensi
Chan, E. (2014). A Certain Kind. Pemuridan Intensional Yang Mengubah Definisi Sukses Dalam Pelayanan. Singapore: Covenant Evangelical Free Church.
George W.Peter. (2013). Teologi Pertumbuhan Gereja. Gandum Mas.
Gladen, S. (2015). Memimpin Kelompok Kecil Dengan Tujuan. Yogyakarta: Yayasan Gloria.
Harrington, Bobby, and A. A. (2018). Discipleship That Fits: Lima Konteks Relasi Yang Dipakai Allah Untuk Menolong Kita Bertumbuh. Yogyakarta: Katalis.
Henry, M. (2018). Tafsiran Matthew Henry Injil Matius 15-28. Surabaya: Momentum.
Hull, B. (2014). Panduan Lengkap Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus. Katalis Media & Literature-Yayasan Gloria.
Myra, H., & Shelley, M. (2017). Rahasia Kepemimpinan Billy Graham. Jakarta: Yayasan Baptis Indonesia.
Nuhamara, D. (2017). Pentingnya Karakter Kepemimpinan Dalam Organisasi”,” In Kepemimpinan
risten Yang Membumi, Ed. Nasokhili Giawa (Jakarta: YT Leadership Foundation).
Ogden, G. (2014). Pemuridan Yang Mengubahkan: Membuat Beberapa Murid Yang Serupa Kristus Dalam Waktu Bersamaan. Surabaya: Perkantas Jawa Timur.
Senduk, H. L. (2017). Kedewasaan rohani. Yayasan Bethel.
Stott, J. R. W., & Verkuyl, J. (2017). Misi Menurut Perspektif Alkitab. Jakarta: YKBK.
Sumiwi, A. R. E. (2018). Peran Roh Kudus Dalam Kehidupan Orang Percaya Masa Kini. Jurnal
Teologi Gracia Deo, 1(1).
Talan, Y. E. (2021). Pertumbuhan Rohani: Sebuah Kajian Teologis-Praktis. Permata Rafflesia.
Warren, R. (2015). The purpose driven church: Growth without compromising your message & mission. Zondervan.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Stefanus Sugianto, Andreas Eko Nugroho, Rulli Jonathans
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
