Tekanan Komunikasi Digital dalam Pengelolaan Media Sosial Pemerintah Kota Bogor dalam Implementasi Keterbukaan Informasi Publik
DOI:
https://doi.org/10.54082/jupin.1608Kata Kunci:
Komunikasi Digital, Komunikasi Krisis, Komunikasi Pemerintah, Keterbukaan Informasi Publik, Media Sosial, TechnostressAbstrak
Era digital menuntut institusi publik untuk menerapkan keterbukaan informasi melalui media sosial sebagai bagian dari komunikasi dua arah dengan masyarakat. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana keterbukaan informasi publik berdampak terhadap praktik kerja dan tekanan digital yang dialami pengelola media sosial pemerintah daerah. Studi dilakukan pada Pemerintah Kota Bogor dengan pendekatan kualitatif studi kasus melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa pengelola mengalami technostress dalam bentuk techno-overload, techno-invasion, dan techno-uncertainty. Tekanan tersebut berdampak pada kesejahteraan psikologis dan efektivitas komunikasi publik. Minimnya dukungan kelembagaan memperburuk kondisi kerja. Studi ini merekomendasikan penguatan kapasitas organisasi melalui SOP komunikasi krisis, pelatihan teknis, dan sistem dukungan psikososial. Temuan ini memperkaya literatur technostress dan kesiapan komunikasi krisis di sektor publik digital.
Referensi
Al-Omoush, K. S., et al. (2022). Digital transformation and public sector performance: Crisis resilience perspective. Technology in Society, 70, 102003. https://doi.org/10.1016/j.techsoc.2022.102003
Coombs, W. T. (2010). Crisis communication and social media. Public Relations Review, 36(2), 162–167. https://doi.org/10.1016/j.pubrev.2009.12.001
Connor, K. M., & Davidson, J. R. T. (2003). Development of a new resilience scale: The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Depression and Anxiety, 18(2), 76–82. https://doi.org/10.1002/da.10113
Daft, R. L., & Lengel, R. H. (1986). Organizational information requirements, media richness and structural design. Management Science, 32(5), 554–571. https://doi.org/10.1287/mnsc.32.5.554
DiMaggio, P. J., & Powell, W. W. (1983). The iron cage revisited: Institutional isomorphism and collec-tive rationality. American Sociological Review, 48(2), 147–160.
Grunig, J. E., & Hunt, T. (1984). Managing public relations. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Karasek, R., & Theorell, T. (1990). Healthy work: Stress, productivity, and the reconstruction of work-ing life. Basic Books.
Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. Springer.
Lee, N. M., & VanDyke, M. S. (2020). Set it and forget it? Examining interactivity of government so-cial media. Government Information Quarterly, 37(2), 101433. https://doi.org/10.1016/j.giq.2019.101433
Mazidah, M., & Mulyana, D. (2022). Respon pemerintah daerah dalam krisis komunikasi digital. Jurnal Komunikasi Profetik, 15(1), 34–45. https://doi.org/10.14421/jkp.v15i1.3563
Park, S., & Fritz, C. (2020). Coping with technology stress: Role of digital competence. Journal of Oc-cupational Health Psychology, 25(3), 147–160. https://doi.org/10.1037/ocp0000161
Salazar, M. R., & Aguiar, E. (2021). Technostress in public administration: A systematic review. Gov-ernment Information Quarterly, 38(4), 101636. https://doi.org/10.1016/j.giq.2021.101636
Sari, D. P., & Nugroho, R. (2021). Workplace resilience of communication staff in public crisis. Jurnal Kajian Komunikasi, 9(2), 77–89. https://doi.org/10.24198/jkk.v9i2.31355
Sari, R. E., & Pratiwi, N. (2018). Tekanan psikologis pada pengelola media sosial pemerintah. Jurnal Ilmu Komunikasi, 16(1), 23–36.
Seeger, M. W., Sellnow, T. L., & Ulmer, R. R. (2003). Communication and organizational crisis. Greenwood.
Sudarmanti, R., & Yusuf, I. (2017). Krisis komunikasi di era media sosial. Jurnal Komunikasi Indone-sia, 4(2), 45–58.
Tarafdar, M., Pullins, E. B., & Ragu-Nathan, T. S. (2011). Technostress: Negative effect on perfor-mance. Information Systems Journal, 21(4), 327–355. https://doi.org/10.1111/j.1365-2575.2010.00363.x
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Wahyutama, G., Nugroho, A., & Hidayat, D. (2021). Strategi komunikasi krisis instansi pemerintah. Jurnal Kajian Komunikasi, 9(1), 67–78. https://doi.org/10.24198/jkk.v9i1.28241
Yusuf, I. M., & Prabowo, R. (2023). Institutional capacity in handling digital public complaints. Jurnal Administrasi Publik Digital, 1(1), 11–25.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Lucia Ratu Persia, Dara Chariuni
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
