Determinan Kejadian Scabies pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2024
DOI:
https://doi.org/10.54082/jupin.1573Kata Kunci:
Case Control, Pengetahuan, Personal Hygiene, Sanitasi Lingkungan, ScabiesAbstrak
Scabies (kudis) adalah penyakit gatal infeksi pada kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcaptes scabiei var homonis. Kasus scabies banyak terjadi di negara negara berkembang dengan iklim tropis, seperti Indonesia. Di Indonesia penyakit scabies menduduki urutan ke tiga dari 12 penyakit kulit lainnya. Di Aceh kasus scabies termasuk dalam 10 besar penyakit tertinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, personal hygiene, dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian scabies pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh. Penelitian ini merupakan rancangan deskriptif dengan desain penelitian Case Control. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita scabies berdasarkan rekam medis Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh sebanyak 32 orang dan masyarakat yang tidak pernah scabies sebanyak 32 orang, responden yang di pilih menggunakan teknik total populasi. Pengumpulan data dilakukan dari tanggal 24 Juni-5 Juli 2024. Analisis data menggunakan uji chi-square dan di olah menggunakan SPSS 26. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 50% masyarakat scabies dan 50% tidak scabies, 54,7% pengetahuan masyarakat kurang baik, 51,6% personal hygiene kurang baik, dan 46,9% sanitasi lingkungan yang kurang baik. Dari hasil analisis Bivariat didapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p=0.045), personal hygiene (p=0.045), dan sanitasi lingkungan (p=0.001) dan dari hasil multivariat di daapatkan bahwa sanitasi lingkungan (p=0,001 OR 6.247) dan pengetahuan (p=0,062 OR 2.939) mempunyai hubungan paling signifikan dengan kejadian scabies pada masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2024. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa semua variabel yang diteliti memiliki hubungan dengan kejadian scabies pada masyarakat di wilayah Kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2024. Temuan ini mengindikasikan perlunya melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar masyarakat dapat menjaga kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan agar dapat mencegah terjadinya scabies.
Referensi
Abdillah, K, Y. (2020) ‘Hubungan tingkat pengetahuan dan kejadian scabies di pondok pasantren’, 02.
Afriani, B. (2017) ‘Hubungan personal hygiene dan status sosial ekonomi dengan kejadian skabies di pondok Pasantren’, 2(1), pp. 1–10.
Akmal, S.C. and Semiarty, R. (2013) ‘Artikel Penelitian Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pendidikan Islam Darul Ulum , Palarik Air Pacah , Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2013’, 2(3), pp. 164–167.
Anggara, C, L, and Setiadi, R. (2018) ‘Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi lingkungan terhadap kejadian skabies di Pondok Pesantren Al-Rozi Desa Sedupi Kecamatan Tanah Abang’.
Harto, T. and Ferdi, R. (2022) ‘Hubungan personal hygiene dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian skabies di Pondok Pasantren Al-Rozi Desa Sedupi’, 2(3), pp. 416–423.
Ismail, T.S. et al. (2015) ‘Relationship of personal hygiene, sanitation and environmental history of contact with events scabies’, 10(1), pp. 38–46.
Kock, U.F. De (2023) ‘Interaksi keberadaan tungau sarcoptes scabiei terhadap kejadian penyakit ska-bies’, 8(February).
Maulina, A. et al. (2016) ‘Perilaku pencegahan penyakit terhadap kejadian skabies pada santri di pon-dok pesantren al-falah’, 4, pp. 1–7.
Rahmi, M, Alam, T. S. and Hartaty, N. (2021) ‘Gambaran faktor penyebab scabies pada santri di dayah Insan Qur’ani’, 2.
Samosir, K, Sitanggang, H, H, and Yusuf, M. (2020) ‘Hubungan Personal Hygienee dengan kejadian Skabies di Pondok Pasantren Madani Unggulan Kabupaten Bintan’.
Sarma, A.S., Mona, L. and Zainun, Z. (2023) ‘Artikel penelitian’, 6(2), pp. 9–19.
Wulandari, A. (2018) ‘Hubungan personal hygiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian skabies pada santri di pasantren Ulumul Qur’an Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah’, 3.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Ulfa Rahmi, Radhiah Zakaria, Vera Nazhira

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.