Pandangan Ulama terhadap Polemik Kehalalan Vaksin Measles-Rubella bagi Anak di Sumedang: Studi Kualitatif Berbasis Wawancara Mendalam

Penulis

  • Fitriani Dewi S1 Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Sumedang, Indonesia
  • Gina Sabila Kosasih S1 Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Sumedang, Indonesia
  • Hilma Zhahra S1 Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Sumedang, Indonesia
  • Sabrina Nurul Azizah S1 Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Sumedang, Indonesia
  • Zirly Amelia S1 Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Sumedang, Indonesia
  • Tedi Supriyadi PGSD Penjas, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Sumedang, Indonesia
  • Akhmad Faozi S1 Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Sumedang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jupin.1540

Kata Kunci:

Darurat Syar'iah, Fatwa MUI, Kemaslahatan, Kehalalan, Vaksin MR

Abstrak

Polemik mengenai kehalalan vaksin Measles Rubella (MR) telah menimbulkan kegelisahan di kalangan umat Islam di Indonesia, terutama terkait kandungan bahan yang dianggap tidak halal. Penelitian ini bertujuan mengkaji perspektif keagamaan ulama terhadap penggunaan vaksin MR dalam konteks darurat syariah, dengan mempertimbangkan prinsip kemaslahatan dan fatwa keagamaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi kasus, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap satu tokoh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan dua dokter. Temuan menunjukkan bahwa penggunaan vaksin MR yang mengandung unsur haram dapat dibenarkan secara syariah dalam kondisi darurat, selama tidak tersedia alternatif halal dan vaksin dibutuhkan untuk mencegah wabah penyakit menular (n = 3). Fatwa MUI No. 33 Tahun 2018 menjadi pijakan penting dalam justifikasi hukum, menyatakan bahwa vaksin MR boleh digunakan dengan syarat tertentu (n = 1). Selain itu, pentingnya kolaborasi dan komunikasi antara ulama dan tenaga medis menjadi penekanan untuk memperkuat pemahaman masyarakat dalam menyikapi isu kehalalan vaksin (n = 2). Studi ini merekomendasikan penguatan peran ulama sebagai jembatan antara ilmu kedokteran dan hukum Islam, agar program imunisasi berjalan efektif tanpa menimbulkan resistensi social.

Referensi

Abubakar, A., & Abubakar, A. (2021). Hukum Vaksin MR: Teori Istihalah dan Istihlak versus Fatwa MUI. Media Syari’ah : Wahana Kajian Hukum Islam Dan Pranata Sosial, 23(1), 1. https://doi.org/10.22373/jms.v23i1.8485

Alsuwaidi, A. R., Hammad, H. A. A.-K., Elbarazi, I., & Sheek-Hussein, M. (2023). Vaccine hesitancy within the Muslim community: Islamic faith and public health perspectives. Human Vaccines & Immunotherapeutics, 19(1). https://doi.org/10.1080/21645515.2023.2190716

Anisatuzuhriya, Naeli. (2019). Analisis Fatwa MUI Nomor 33 Tahun 2018 Tentang Penggunaan Vaksin Measles Rubella untuk Imunisasi. (Skripsi Thesis, IAIN Purwokerto). http://repository.iainpurwokerto.ac.id/5333/

BBC News Indonesia. (2019, June 14). Vaksin MR: Mengapa masih ada penolakan imunisasi campak dan rubella? Retrieved February 10, 2025, from https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-48633226

Fikri, I., & Subroto, M. A. K. (2024). Maqāṣid Sharīah Paradigm in Wealth Preservation and Regional Stability Through Local Currency Protection within ASEAN. Mazahibuna, 98–112. https://doi.org/10.24252/mazahibuna.vi.42845

Hikmah, W. F., & Azwar, Z. (2020). Hukum Vaksiin Measles Rubella (Analisis Fatwa MUI Nomor 33 Tahun 2018). Al-Ahkam : Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum, 11(1), 19–33. https://doi.org/10.33369/alahkam.v11i1.1474

Ibrahim, E., & Jamal, A. (2021). Fiqh Daruri: Kajian terhadap Aspek Daruri pada Pemberian Vaksin Rubella terhadap Masyarakat Muslim di Aceh. Al-Qanun: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam, 24(2), 526–556. https://doi.org/10.15642/alqanun.2021.24.2.526-556

Imam Fawaid, & Farhatin Masruroh. (2020). Imunisasi Menurut Hukum Islam Kontroversi Imunisasi Vaksin Polio IPV Injeksi yang Mengandung Enzim Babi. Al-Hukmi : Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Dan Keluarga Islam, 1(1), 1–16. https://doi.org/10.35316/alhukmi.v1i1.737

Kementerian Kesehatan RI. (2019, 1 Mei). Hoax imunisasi masih beredar. Sehat Negeriku. Retrieved 10 Feb 2025, from https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20190501/4230135/hoax-imunisasi-masih-beredar

Mahsun, M., Abdillah, J., & Munji, A. (2021). The Response of Pesantren Community in Magelang to The Implementation of Measles Rubella Vaccination. Akademika : Jurnal Pemikiran Islam, 26(2), 297–310. https://doi.org/10.32332/akademika.v26i2.3627

Majid, Z. A. (2020). Urgensi Musyawarah dalam Alqur’an (Kajian Tafsir Tematik). Hikmah: Journal of Islamic Studies, 15(2), 321. https://doi.org/10.47466/hikmah.v15i2.139

Nourma Mahse, Nur Azizah, & Eva Ratna. (2022). Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Imunisasi Measles Rubella (MR) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Jambur Lak Lak Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2020. Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan, 2(3), 28–35. https://doi.org/10.55606/jrik.v2i3.571

Rivani, H., Handoyo S, Y. B., Darodjat, D., & Kusumawinakhyu, T. (2019). Hubungan Keyakinan Agama Islam terhadap Penerimaan Vaksin Measles Rubella di Wilayah Kerja Puskesmas Kembaran I Banyumas. Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam, 37. https://doi.org/10.30595/islamadina.v0i0.4435

Sanusi, A., Miftah, A. H., & Agustiana, R. (2021). The Application of Emergency Concept Within the MUI Fatwa on Measles Rubella Vaccine Immunization. Al-’Adalah, 17(2), 397–422. https://doi.org/10.24042/adalah.v17i2.6054

Yuliana, E., Nasarudin, T. M., & Perdana, A. F. (2022). Analisis Yuridis Kedudukan Fatwa MUI dalam Sistem Ketatanegaraan di Indonesia (Studi Kasus Fatwa MUI Nomor 33 Tahun 2018 Tentang Penggunaan Vaksin Measles Rubella di Kota Bandar Lampung). Jurnal Hukum Malahayati, 3(2), 95–104. https://doi.org/10.33024/jhm.v3i2.7016

Diterbitkan

22-06-2025

Cara Mengutip

Dewi, F., Kosasih, G. S. ., Zhahra, H., Azizah, S. N. ., Amelia, Z., Supriyadi, T., & Faozi, A. (2025). Pandangan Ulama terhadap Polemik Kehalalan Vaksin Measles-Rubella bagi Anak di Sumedang: Studi Kualitatif Berbasis Wawancara Mendalam . Jurnal Penelitian Inovatif, 5(2), 1795–1800. https://doi.org/10.54082/jupin.1540

Terbitan

Bagian

Artikel