Perbandingan Paradigma Kurikulum Sains di Indonesia dan Spanyol: Struktur, Pendekatan, dan Inovasi Pembelajaran Abad Ke-21
DOI:
https://doi.org/10.54082/jupin.1451Kata Kunci:
Indonesia, Inovasi Pembelajaran, Kurikulum, Pembelajaran Sains, SpanyolAbstrak
Pembelajaran sains menjadi aspek penting dalam membekali siswa menghadapi tantangan abad ke-21 yang menuntut kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan literasi teknologi. Untuk menjawab tantangan tersebut, kurikulum harus mampu mendorong siswa untuk aktif, kreatif, dan menerapkan konsep sains dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan kurikulum pembelajaran sains antara Indonesia dan Spanyol, serta mengidentifikasi praktik yang relevan untuk diadaptasi dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran sains di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka melalui analisis dokumen kurikulum, artikel ilmiah, dan kebijakan pendidikan dari kedua negara. Hasil analisis menunjukkan bahwa kurikulum di Indonesia masih dominan bersifat teoritis dan belum sepenuhnya mengintegrasikan praktik serta inovasi dalam pembelajaran. Sebaliknya, kurikulum di Spanyol lebih menekankan pendekatan berbasis proyek, kolaboratif, dan interdisipliner, serta memanfaatkan teknologi digital secara aktif. Meskipun Kurikulum Merdeka memberikan ruang untuk pembaruan, pelaksanaannya masih terkendala oleh keterbatasan pelatihan guru dan sarana pendukung. Oleh sebab itu, reformasi kurikulum yang adaptif terhadap pendekatan global dan relevan dengan kebutuhan siswa sangat diperlukan untuk mengoptimalkan pembelajaran sains di Indonesia.
Referensi
Atiaturrahmaniah, A., Aryana, I. B., & Suastra, I. W. (2022). Peran model Science, Technology, Engi-neering, Arts, and Math (STEAM) dalam meningkatkan berpikir kritis dan literasi sains siswa sekolah dasar. Jurnal Penelitian Guru Indonesia (JPGI), 7(2), 368–375. https://doi.org/10.29210/022537jpgi0005
Erlina, & Sassi, K. (2024). Menelisik mata rantai embrio Eropa dalam bidang pendidikan perspektif Spanyol dan Andalusia. Jurnal Pendidikan Islam, 12(2), 1–21. https://doi.org/10.34001/intelegensia.v12i2.7256
Eviota, J. S., & Liangco, M. M. (2020). Students’ performance on inquiry-based physics instruction through virtual simulation. Jurnal Pendidikan MIPA, 21(1), 22–34. https://doi.org/10.23960/jpmipa/v21i1.pp22-34
Faiz, A., Parhan, M., & Ananda, R. (2022). Paradigma baru dalam kurikulum prototipe. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 1544–1550. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.2410
Faisal, & Martin, S. N. (2019). Science education in Indonesia: Past, present, and future. Asia-Pacific Science Education, 5(1), 1–29. https://doi.org/10.1186/s41029-019-0032-0
García-Carmona, A. (2022). Understanding epistemic aspects of the nature of science in Spain’s new curriculum for compulsory-secondary education since the LOMLOE law. Revista Española de Pedagogía, 80(283), 433–450. https://doi.org/10.22550/REP80-3-2022-01
Karnadi, K. (2019). Perbandingan kurikulum pendidikan dasar dan menengah di Indonesia ditinjau dari segi desain, metodologis, dan evaluasi, 1968–2006. Jurnal Teknodik, 12(2), 121–131. https://doi.org/10.32550/teknodik.v12i2.410
Lestari, R., & Amin, A. (2021). Efektivitas studi literatur sebagai metode alternatif dalam penelitian kualitatif. Jurnal Penelitian Pendidikan, 21(1), 45–52.
Nurfitriani, D. A., & Subekti, F. E. (2024). Efektivitas pendekatan kontekstual, open-ended, dan STEM dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa: Systematic literature review. Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika, 7(2), 768–776. https://doi.org/10.30605/proximal.v7i2.4104
Nurhuda, A., Setyaningtyas, N. A., Huda, A. A. S., Al Anang, A., & Lathif, N. M. (2023). Factors for curriculum implementation success: Focus on PAI learning in schools. Forum Paedagogik, 14(2), 2020–232. https://doi.org/10.24952/paedagogik.v14i2.9914
Prensky, M. (2016). A new paradigm of curriculum. In C. M. Reigeluth, B. J. Beatty, & R. D. Myers (Eds.), Instructional-design theories and models: Volume IV (pp. 121–140). Routledge.
Prasetyo, W. H., & Hidayat, R. (2020). Studi pustaka dalam penelitian pendidikan: Tinjauan teoritis dan aplikatif. Jurnal Ilmu Pendidikan, 26(2), 137–146. https://journal2.um.ac.id/index.php/jip/index
Susilawati, & Juanda, A. O. (2023). Analisis struktur kurikulum K13 dan struktur Kurikulum Merdeka fase E untuk kelas X dan fase F untuk kelas XII. Jurnal Literasi dan Pembelajaran Indonesia, 3(1), 24–32.
Trna, J., & Trnova, E. (2015). The current paradigms of science education and their expected impact on curriculum. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 197, 271–277. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.07.135
Ulfah, M., Megeron, R., & Pendahuluan, A. (2017). Pemanfaatan media teknologi dalam pembelajaran sains. Dalam Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW 2017 (hlm. 284–291).
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Deki Saputra, Riva Enjel Simanjuntak, Wika Aryani Sinulingga, Irwan Koto

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.