Scoping Review: Dampak Konsumsi Makanan Manis terhadap Penurunan Kolagen dan Penuaan Sel Kulit
DOI:
https://doi.org/10.54082/jupin.1442Kata Kunci:
Asupan Gula, Kolagen, Penuaan Kulit, Produk Glikasi Lanjutan (PGL)Abstrak
Penuaan kulit merupakan proses alami yang dipengaruhi oleh faktor intrinsik, seperti penurunan sintesis kolagen dan perubahan hormonal, serta faktor ekstrinsik, termasuk konsumsi makanan manis yang berlebihan. Salah satu dampak signifikan dari konsumsi gula berlebih adalah glikasi, yaitu proses ketika molekul gula berikatan dengan protein, seperti kolagen, membentuk Advanced Glycation End Products (AGEs). AGEs merusak struktur kolagen, membuatnya kaku dan kurang elastis, serta menghambat regenerasi kolagen baru. Selain itu, AGEs juga memicu peradangan dan peningkatan radikal bebas yang mempercepat degradasi kolagen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak konsumsi makanan manis terhadap kesehatan kulit melalui metode scoping review. Data dikumpulkan dari database Google Scholar, PubMed, dan OpenAlex dengan kriteria artikel relevan yang dipublikasikan dalam 15 tahun terakhir. Dari artikel yang diidentifikasi, 7 artikel memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan manis yang berlebihan mempercepat penuaan kulit melalui mekanisme glikasi, peningkatan radikal bebas, dan peradangan kronis. Temuan ini menegaskan keterlibatan konsumsi gula dalam mekanisme glikasi dan inflamasi sebagai faktor penting dalam percepatan penuaan kulit, serta menyediakan dasar ilmiah bagi penelitian dan strategi intervensi nutrisi mendatang.
Referensi
Danby, F.W. (2010). Nutrition and aging skin: sugar and glycation. Clinics in dermatology, 28(4), 409-411. https://doi.org/10.1016/j.clindermatol.2010.03.018
Jap, C.A., dkk. (2023). Efikasi suplementasi kolagen dalam mencegah tanda penuaan. Health Infor-mation: Jurnal Penelitian. 15(1).
Kirana, K. (2023). Oral collagen and aging. Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadu-lako), 9(2), 235-249.
Li, Y,et al. (2015). Age-associated increase in skin fibroblast–derived prostaglandin E2 contributes to reduced collagen levels in elderly human skin. Journal of Investigative Dermatology, 135(9), 2181-2188. https://doi.org/10.1038/jid.2015.157
Lubis, N. A. S. (2023). Gambaran pola hidup sehat pada lanjut usia di kelurahan dataran tinggi, binjai timur (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).
Pageon, H, et al. (2013). Skin aging by glycation: lessons from the reconstructed skin model. Clinical Chemistry and Laboratory Medicine, 52(1), 169-174. https://doi.org/10.1515/cclm-2013-0091
Purnama, D. J. A., & Astuti, K. W. (2023). Efek nutrasetikal kolagen terhadap kesehatan Kulit. In Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi (Vol. 2, pp. 1-15).
Ramadani, M. (2010). Upaya penundaan proses penuaan (degeneratif) menggunakan antioksidan dan terapi sulih hormon. Jurnal kesehatan masyarakat 5 (1), 7. based approach & its applications. https://doi.org/10.26481/dis.20170621js
Sloseris, D., & Forde, N. R. (2025). AGEing of collagen: The effects of glycation on collagen’s stabil-ity, mechanics and assembly. Matrix Biology, 135, 153-160. https://doi.org/10.1016/j.matbio.2024.12.007
Suharyanto, dkk. (2024). Uji aktivitas antiglikasi granul effervescent Kombinasi ekstrak brokoli (Bras-sica oleracea var. Italica) dan buah pare (Momordica charantia L). Jurnal Farmasetis 13 (4), 3.
Sugiani, P. P. S., & Nursanyoto, H. (2011). Peranan gizi dalam penuaan dini. Jurnal Ilmu Gizi, 3(1),60-80.
Wu, C. H, et l. (2011). Inhibition of advanced glycation endproduct formation by foodstuffs. Food & function, 2(5), 224-234. https://doi.org/10.1039/c1fo10026b
Yusharyahya, S. N. (2021). Mekanisme penuaan kulit sebagai dasar pencegahan dan pengobatan kulit menua: Mechanism of Skin Aging. EJournal Kedokteran Indonesia, 150-150, Vol.9, No.2
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Al Salvana Dwie Aunnie, Fajri Auliya, Laily Nurul Latifah, M.Fajar Nurfalah, Oriza Sativa, Prima Rahayu Ningtyas, Raisha Risdiansyah Putri, Wulan Permata Dewi, Zahrotul Aulia, Zahwa Almauli Fatimah, Popi Sopiah

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.