Tinjauan Patogenesis Infeksi Rabies Akibat Gigitan Anjing pada Manusia: Dari Transmisi Hingga Kematian

Penulis

  • Astri Agustin Program Studi Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
  • Elsya Jaisi Oktorra Program Studi Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
  • Popi Sopiah Porgram Studi Profesi Ners, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jupin.1395

Kata Kunci:

Gigitan Anjing, Mekanisme Patogenesis, Rabies, Transmisi, Virus

Abstrak

Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan anjing yang dapat menyerang sistem saraf pusat (SSP) manusia, mengakibatkan komplikasi neurologis yang berujung kematian. Artikel ini bertujuan untuk membahas mekanisme penularan dan patogenesis virus rabies serta menjelaskan bagaimana virus ini berkembang dalam tubuh manusia hingga menyebabkan kematian. Metode yang digunakan adalah penelitian scoping literature review, dengan mengumpulkan data dari berbagai artikel jurnal antara tahun 2014 hingga 2024. Penelusuran dilakukan menggunakan kata kunci ”gigitan anjing”, “kematian”, “mekanisme patogenesis” dan “rabies” melalui database Google Scholar, PubMed dan ScienceDirect, dan diperoleh 6 data jurnal yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah virus rabies masuk ke dalam tubuh melalui gigitan, virus ini bereplikasi di jaringan otot dan menyebar melalui saraf perifer menuju sistem saraf pusat. Proses infeksi melibatkan beberapa tahap, mulai dari masa inkubasi yang bervariasi hingga fase neurologis yang ditandai dengan gejala parah seperti hidrofobia dan aerofobia, yang sering kali berujung pada kematian. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme ini, diharapkan penelitian ini dapat berkontribusi dalam merangkum bukti ilmiah terkini mengenai pato-genesis rabies, serta memberikan dasar bagi pengembangan riset lanjutan dan penyusunan kebijakan kesehatan yang berbasis bukti ilmiah dalam upaya pencegahan dan pengendalian rabies.

Referensi

Ayu Ria Widiani, G., & Mahardika Yasa, I. M. (2022). Laporan Kasus: Seorang Penderita dengan Kecurigaan Rabies. Jurnal Ilmiah Kedokteran Dan Kesehatan, 1(3), 82–88. https://doi.org/10.55606/klinik.v1i3.628

Cucus, A., & Endra, R. Y. (2018). Implementasi Algortima Profile Matching Untuk Diagnosa Rabies Pada Anjing. Explore: Jurnal Sistem Informasi Dan Telematika, 9(1). https://doi.org/10.36448/jsit.v9i1.1025

Dibia, I. N., Sumiarto, B., Susetya, H., Agung, A., Putra, G., & Scott-Orr, H. (2015). Faktor-Faktor Risiko Rabies pada Anjing di Bali (Risk Factors Analysis For Rabies Indogs in Bali). 16(15), 389–398. https://ojs.unud.ac.id/index.php/jvet/article/view/16254

Egawati, E., Rustam, M., Abidin, Z., Alamsyah, A., & Renaldi, R. (2023). Analisis Kebijakan Dalam Pengendalian Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) Pada Manusia di Kota Pekanbaru. Ensiklopedia of Journal,. Ensiklopedia of Journal, 6(1), 270–281. https://doi.org/10.33559/eoj.v6i1.2254

Girsang, V. I., Telaumbanua, O., Sinaga, J., & Purba, I. E. (2023). Determinan Vaksinasi Rabies Di Desa Tetehosi Kabupaten Nias. Ahmar Metastasis Health Journal, 2(4), 185–192. https://doi.org/10.53770/amhj.v2i4.155

Imelda, Y. M., Sudewi, A. A. R., Pengajar, S., Neurologi, B., & Udayana, U. (2015). Patogenesis Rabies - Aspek Neurotransmiter. Cermin Dunia Kedokteran.. 42(2), 87–91. . https://doi.org/10.55175/cdk.v42i2.1035

Jamari, E. J., & Nurdin, F. (2019). Faktor Pelayanan Kesehatan, Dukungan Keluarga dan Masyarakat Dengan Upaya Pencegahan Kejadian Rabies di Wilayah Kerja Puskesmas Pandan Kecamatan Sungai Tebelian Kabupaten Sintang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 18(2), 120–129. https://doi.org/10.33633/visikes.v18i2.2300

Klaudius, Y., Gelolodo, M. A., & Winarso, A. (2019). Evaluasi Efektivitas Vaksinasi Rabies Primer Pada Anjing Di Kecamatan Magepanda Kabupateb Sikka. Jurnal Veteriner Nusantara, 3(2), 168–175. https://doi.org/10.35508/jvn.v3i1.3219

Lacy, M., Phasuk, N., Scholand, S. J., Lacy, M., Phasuk, N., & Scholand, S. J. (2024). Human Rabies Rabies Treatment — From Treatment — From Palliation Palliation to. Viruses, 16, 160. https://doi.org/ 10.3390/v16020264

Lippi, G., & Cervellin, G. (2021). Updates on rabies virus disease: Is evolution toward “zombie virus” a tangible threat? Acta Biomedica, 92(1), 1–10. https://doi.org/10.23750/abm.v92i1.9153

Luh, N. I., & Sumerti, P. (2018). Faktor - Faktor yang Berhubunga dengan Tingginya Pemakaian Vaksin Anti Rabies (var) pada Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Kabupaten Karangasem. https://repository.itekes-bali.ac.id/journal/detail/285/

Maharani, S. A., Hilmi, I. L., & Salman, S. (2023). Efektivitas Vaksin Antirabies pada Manusia dan Cara Pemberantasan Kasus Rabies yang ada di Indonesia. International Journal of Social Service and Research. 9(4), 473–479. https://doi.org/10.5281/zenodo.7684314

Nugraha, E. Y., Batan, I. W., & Kardena, I. M. (2017). Sistem Pemeliharaan Anjing dan Tingkat Pemahaman Masyarakat terhadap Penyakit Rabies di Kabupaten Bangli , Bali. Jurnal Veteriner, 18(36), 274–282. https://doi.org/10.19087/jveteriner.2017.18.2.274

Pujana, I. W., Agus, G., Uliantara, J., & Sukerni, N. M. (2018). Oral Presentation (OH-1) Tatalaksana Kasus Gigitan Terpadu : Implementasi Pendekatan One Health dalam Tatalaksana Kasus Gigitan yang Cost Effective. 2017–2019. https://journal.ipb.ac.id/index.php/hemera/article/view/23979

Purnamasari, L., Awi, K., & Putra, D. (2017). Continuing Professional Development : Pengendalian dan Manajemen Rabies pada Manusia di Area Endemik. Cdk-248, 44(1), 66–69. https://doi.org/10.55175/cdk.v44i1.813

Putri, S. R., & Setiyono, A. (2020). Pengendalian penyakit rabies melalui media komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat di kota padang. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat, 2(2), 182–186. https://journal.ipb.ac.id/index.php/pim/article/view/30384

Rajeev, M., Guis, H., Edosoa, G. T., Hanitriniaina, C., Randrianarijaona, A., Mangahasimbola, R. T., Hierink, F., Ramiandrasoa, R., Nely, J., Heraud, J. M., Andriamandimby, S. F., Baril, L., Metcalf, C. J. E., & Hampson, K. (2021). How geographic access to care shapes disease burden: The current impact of post-exposure prophylaxis and potential for expanded access to prevent human rabies deaths in Madagascar. PLoS Neglected Tropical Diseases, 15(4), 1–26. https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0008821

Riccardi, N., Giacomelli, A., Antonello, R. M., Gobbi, F., & Angheben, A. (2021). Rabies in Europe: An epidemiological and clinical update. European Journal of Internal Medicine, 88(April), 15–20. https://doi.org/10.1016/j.ejim.2021.04.010

Rismayanti, I. D. A., Sundayana, I. M., Antariksawan, I. W., Marthasari, N. K. P., & Astriani, N. M. D. Y. (2024). Pengabdian Masyarakat Tentang Bahaya Rabies Melalui Media Komunikasi Informasi dan Edukasi pada Masyarakat Desa Bungkulan Singaraja Bali. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)), 7(1), 171–177. https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i1.12527

Scott, T. P., & Nel, L. H. (2021). Lyssaviruses and the Fatal Encephalitic Disease Rabies. Frontiers in Immunology, 12(December), 1–7. https://doi.org/10.3389/fimmu.2021.786953

Singh, R., Singh, K. P., Cherian, S., Saminathan, M., Kapoor, S., Reddy, G. B. M., Panda, S., & Dhama, K. (2017). Rabies – Epidemiology, pathogenesis, public health concerns and advances in diagnosis and control: A comprehensive review. Veterinary Quarterly, 37(1), 212–251. https://doi.org/10.1080/01652176.2017.1343516

Smith, S. P., Shipley, R., Drake, P., Fooks, A. R., Ma, J., & Banyard, A. C. (2023). Characterisation of a Live-Attenuated Rabies Virus Expressing a Secreted scFv for the Treatment of Rabies. Viruses, 15(8), 1674. https://doi.org/10.3390/v15081674

Tanzil, K. (2014). Penyakit Rabies Dan Penatalaksanaannya. E-Journal WIDYA Kesehatan Dan Lingkungan, 1(1), 61–67. https://www.neliti.com/publications/36792/penyakit-rabies-dan-penatalaksanaannya#cite

Wallace, R. M., Gilbert, A., Slate, D., Chipman, R., Singh, A., Wedd, C., & Blanton, J. D. (2014). Right place, wrong species: A 20-year review of rabies virus cross species transmission among terrestrial mammals in the United States. PLoS ONE, 9(10). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0107539

Wangsa, A. A. R. R., Praganingrum, T. I., Wijayana, I. N. A. P., & Savitri, N. L. S. D. (2023). Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanggulangan Rabies di Lingkungan Banjar Desa Penglumbaran Kecamatan Susut Kabupaten Bangli. Prosiding Seminar Regional Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mahasaraswati Denpasar, 3(1), 105-108. https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/Prosemregunmas2024/article/view/9696/7376

Wera, E., & Bulu, P. M. (2018). KIVSA-1 Framework Evaluasi Titer Antibodi Rabies. Hemera Zoa, 302–303. https://journal.ipb.ac.id/index.php/hemera/article/view/23918

Zorzan, M., Castellan, M., Gasparotto, M., Melo, G. D. De, Zecchin, B., Leopardi, S., Chen, A., Rosato, A., Angelini, A., Corti, D., Cendron, L., & Benedictis, P. De. (2023). Antiviral mechanisms of two broad-spectrum monoclonal antibodies for rabies prophylaxis and therapy. Frontiers in immunology, 14, 1186063. https://doi.org/10.3389/fimmu.2023.1186063

Diterbitkan

02-05-2025

Cara Mengutip

Agustin, A., Oktorra, E. J., & Sopiah, P. (2025). Tinjauan Patogenesis Infeksi Rabies Akibat Gigitan Anjing pada Manusia: Dari Transmisi Hingga Kematian . Jurnal Penelitian Inovatif, 5(2), 929–942. https://doi.org/10.54082/jupin.1395

Terbitan

Bagian

Artikel