Analisis Lama Puasa dengan Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Pasien Pra Anestesi di Rumah Sakit
DOI:
https://doi.org/10.54082/jupin.1375Kata Kunci:
Glukosa Darah, Lama Puasa, Pasien Pra-AnestesiAbstrak
Puasa preoperatif pada pasien yang menjalani operasi elektif bertujuan untuk mengurangi risiko aspirasi dan komplikasi anestesi. Namun, durasi puasa yang berlebihan dapat menyebabkan perubahan kadar glu-kosa darah yang berpotensi berbahaya.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara lama puasa dan kadar glukosa darah sewaktu pada pasien pra-anestesi di Rumah Sakit Khusus Bedah Jati-winangun, Purwokerto. Penelitian ini menggunakan desain descriptive correlational dengan teknik sam-pling Isaac and Michael formula, melibatkan 70 responden. Data dikumpulkan menggunakan lembar ob-servasi dan pengukuran glukosa darah dengan EasyTouch glucometer. Uji Spearman rank digunakan un-tuk analisis statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien memiliki usia 46-55 tahun (30%) dan menjalani puasa >6 jam (61,4%). Kadar glukosa darah sewaktu rata-rata 115,47 mg/dL, dengan nilai minimum 86 mg/dL dan maksimum 167 mg/dL. Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara lama puasa dan kadar glukosa darah (p = 0,003). Durasi puasa yang lebih panjang berkorelasi dengan kadar glukosa darah yang lebih rendah pada pasien pra-anestesi. Studi ini menyoroti pentingnya kebijakan ma-najemen puasa preoperatif yang lebih optimal untuk mengurangi risiko hipoglikemia atau hiperglikemia.
Referensi
American Society of Anesthesiologists (2017). An updated report by the American Society of Anesthe-siologists Task Force on obstetric anesthesia and the Society for Obstetric Anesthesia and Perina-tology. Anesthesiology 124: 270–300
Ariegara, W., & Susanti, A. (2021). Gambaran Lamanya Puasa Pre Anestesi Pada Pasien Bedah Ter-encana di RSUD Raden Mattaher Jambi. Journal of Medical Studies, 1(1), 104-111.
Agustina, E., Wardhani, V., & Astari., A. (2020). Asesmen pra anestesi: bukan sekedar kepatuhan. Journal of Hospital Acceditation, 2020 Vol 01, Edisi 4.
Hartanto. B. (2017). Hubungan antara Durasi Puasa Preoperatif dan Kadar Gula Darah Sebelum In-duksi pada Pasien Operasi Elektif di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Anestesi Perioperatif JAP. 2016;4(2)
Kemenkes, R. I. (2018). Profl Kesehatan RI Tahun 2018. Jakarta, Kementrian Kesehatan RI
Mangku, G., & Senapathi, T. G. (2017). Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi. Jakarta Barat: Indeks.
Purnama, A. P. (2020). Gambaran Kadar Gula Darah Perioperatif Pada Pasien Bedah Elektif Menggunakan Anestesi Umum Di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Jurnal Kesehatan, 62–68.
Reader. (2018). “Kenapa Harus Puasa Sebelum Operasi?” Klik Dokter. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2998639/ kenapa-harus-puasa-sebelum-operasi
Saputra, A. (2021). Gambaran Pengetahuan Pasien Pra Operasi Tentang Pentingnya Puasa di RS. Sri Pamela Medika Nusantara Tebing Tinggi. Skripsi. Program Studi D IV Keperawatan Anestesiologi. Institut Teknologi Kesehatan Bali
Sharma, M., & Sharma, J. (2015). A Role of Insulin in different types of Diabetes. International Jour-nal Current Microbiology and Applied Science, 4(1), 58–77.
Sjamsuhidajat, R., Prasetyono, T., & Riwanto, I. (2017). Buku Ajar Ilmu Bedah: Masalah Pertim-bangan Klinis Bedah dan Metode Pembedahan. Jakarta: EGC.
Toghi-Eshghi & Yardley. (2019). Morning (Fasting) vs Afternoon Resistance Exercise in Individuals With Type 1 Diabetes: A Randomized Crossover Studi.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Ichsan Nur Amal Saleh, Rahmaya Nova Handayani, Emiliani Elsi Jerau

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.